Salah satu inovasi terbaru dalam industri konstruksi adalah pengembangan “Gedung Hijau”, yaitu proses struktur bangunan yang menggunakan bahan bangunan dan metode bangunan yang ramah lingkungan. Di antara kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah bangunan untuk dianggap “hijau” adalah bahwa rumah tersebut harus dibangun dengan menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan. Ini karena bahan bangunan memainkan peran utama dalam membuat struktur yang ramah lingkungan. Seperti yang terlihat di masa lalu, menggunakan bahan bangunan seperti asbes atau bahan yang melepaskan racun dapat berdampak buruk, tidak hanya bagi pembangun dan penghuni di masa mendatang, tetapi juga bagi lingkungan.
Namun, alah satu contoh yang sangat baik dari bahan bangunan yang didaur ulang atau diselamatkan adalah baja. Ini karena baja 66 persen dapat didaur ulang, dan dapat diperoleh dari logam bekas, termasuk mobil tua, mesin, dan bangunan baja tua. Artinya, penggunaan baja tidak memerlukan penambangan karena dapat berasal dari logam daur ulang. Selain itu, sumber daya berharga seperti pohon juga terpelihara jika baja digunakan untuk membangun struktur, bukan kayu. Selain baik untuk lingkungan, penggunaan baja juga memiliki keuntungan lain. Baja lebih kuat dan mampu menahan kondisi cuaca ekstrem, dan lebih murah daripada kebanyakan bahan bangunan. Ini juga tahan api, tahan rayap, busuk dan retak, untuk lebih lengkapnya Anda dapat mengetahuinya di Rumarumi tentang informasi harga dan bahan-bahan yang di butuhkan untuk membuat suatu rumah dan bangunan.
Semakin banyak orang yang menyadari masalah lingkungan dan inovasi baru yang ramah lingkungan sedang dikembangkan. Pengembangan bahan bangunan alternatif yang digunakan untuk membangun struktur seperti rumah adalah contohnya.