Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Mendidik

Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Mendidik

Apakah Bunda sedang berusaha agar Si Kecil bisa tidur sendiri? Atau mungkin sedang melacak kegiatan yang bisa mendukung Si Kecil agar lebih mudah tidur? Ya, membacakan atau menceritakan dongeng sebelum saat tidur untuk anak bisa menjadi tidak benar satu pilihan tepat.

Membacakan dongeng untuk anak tak cuma bisa memupuk kebiasaannya untuk rajin membaca, tapi termasuk bisa menjadi alternatif jika Si Kecil mempunyai rutinitas ngedot atau ngempeng sebelum saat tidur. Hal ini bisa menjadi tidak benar satu langkah yang bisa orang tua coba sebagai wujud pengalihan.

Manfaat Membaca Dongeng untuk Anak
Menurut Sarah McGeown, dosen Psikologi Perkembangan di Universitas Edinburgh mengungkapkan bahwa membaca buku cerita dan bercerita dengan anak merupakan kegiatan bonding yang menggembirakan sekaligus bisa membangun kedekatan orang tua dan anak. Apalagi jika Ayah atau Bunda menentukan cerita dongeng yang lucu, sudah pasti Si Kecil bakal makin senang.

Pilih dongeng yang pas dan juga sesuai dengan usia Si Kecil. Hindari menentukan cerita dongeng sebelum saat tidur yang panjang dan rumit gara-gara terhadap anak usia 1 hingga 3 tahun, mereka belum bisa menangkap cerita yang kompleks gara-gara keterbatasan bahasa. Ceritakan terhadap mereka dongeng yang mempunyai nilai ethical yang baik cerita dongeng sebelum tidur .

Carilah dongeng sebelum saat tidur yang sederhana dan interaktif agar Si Kecil tertarik dengan isikan sebuah cerita.

Bunda, tersebut adalah beberapa semisal pilihan dongeng sebelum saat tidur yang sesuai untuk Si Kecil. Coba bacakan dongeng-dongeng tersebut dengan lebih ekspresif. Misalnya dengan menirukan suara karakter yang sesuai dengan cerita agar Si Kecil lebih tertarik dan mudah memahaminya.

Contoh Dongeng Anak Sebelum Tidur
1. Dongeng Kisah Burung Bangau yang Angkuh
Alkisah, seekor burung bangau sedang berdiri di sebuah sungai. Di sungai tersebut ia sedang melacak makanannya, yakni ikan. Namun, tidak serupa berasal dari bangau lainnya, ternyata ia sebetulnya dikenal mempunyai karakter yang tinggi hati.

Melihat ikan-ikan yang melimpah di sungai tersebut, membuatnya jadi bahwa ikan besarlah yang pantas ia makan. Sementara, ikan-ikan kecil tak dihiraukannya.

“Ah, hari ini aku tidak sudi makan ikan-ikan yang kecil,” katanya si Bangau dengan angkuh.

“Lagipula, ikan dengan ukuran kecil seperti itu tidak pantas dimakan oleh burung bangau yang anggun sepertiku.”

Tak lama lantas datanglah seekor ikan yang berukuran sedikit lebih besar berasal dari ikan lainnya. Namun dengan karakter angkuhnya, ia pun selalu tak menghiraukannya dan berharapa bahwa ia bakal beroleh ikan yang lebih besar.

“Ah, tidak, aku tidak bakal menyusahkan diri sendiri cuma untuk terhubung paruh dan memakan ikan tersebut, meski lebih besar berasal dari ikan lainnya,” ujar Si Bangau.

Tak lama kemudian, sore hari pun tiba. Matahari jadi meninggi, dan ikan-ikan yang berenang di sungai dangkal pun berenang ke sedang sungai yang lebih didalam dan dingin. Karena kesombongannya, Si Bangau pun tak beroleh ikan yang diharapkannya hingga sore harinya.

Si Bangau pun terpaksa wajib bahagia dengan memakan siput kecil di pinggiran sungai untuk menuntaskan rasa laparnya.

Cerita dongeng sebelum saat tidur mengenai burung bangau yang angkuh ini mengajarkan anak untuk tidak bersikap tinggi hati. Sebab, karakter tersebut cuma bakal merugikan diri sendiri maupun orang lain di lantas hari.

2. Dongeng Si Kelinci yang Sombong dan Kura-kura
Dongeng sebelum saat tidur ini mengisahkan mengenai seekor kelinci yang sombong. Ia jadi bahwa dirinya adalah binatang dengan kapabilitas berlari paling cepat. Karena kesombongannya tersebut, suatu hari ia pun menantang kura-kura untuk lomba lari.

Kura-kura yang rendah hati itu pun terima ajakan Si Kelinci tanpa tahu maksud tidak baik di belakangnya.

Si Kelinci sudah terlalu percaya bakal menang. Dengan stimulus tinggi, ia mengabarkan ke semua penduduk hutan bahwa ia bakal mengikuti lomba lari dengan kura-kura. Ia termasuk menyuruh seisi hutan untuk menyaksikan kemenangannya dengan penuh kesombongan.

Di hari perlombaan, Si Kelinci melesat dengan cepat di awal. Sedangkan, kura-kura yang berlangsung lambat konsisten berlari sebisa mungkin mengejar kelinci, tapi dengan lebih santai.

Mendekati garis finish, Si Kelinci yang sombong menentukan untuk tertidur sejenak di bawah pohon. Ia begitu percaya bahwa kura-kura tidak mungkin menyusulnya.

Namun, Si Kelinci tertidur pulas lebih lama berasal dari yang ia rencanakan. Akhirnya, kura-kura pun menyusul dan memenangkan perlombaan tersebut.

Pesan ethical berasal dari cerita ini adalah seseorang tidak boleh meremehkan kapabilitas siapapun. Jadi, Si Kecil bisa ditanamkan nilai untuk selalu telaten jika mengidamkan beroleh kemenangan.

3. Dongeng Si Singa dan Si Tikus
Di sebuah hutan, hiduplah seekor tikus yang terlalu jahil. Suatu hari, Si Tikus jahil tersebut sedang mengerjai Si Singa yang sedang tidur pulas. Si Tikus pun membangunkan Si Singa.

Tanpa disangka, Si Singa yang sedang tidur nyenyak pun terlalu marah. Si Singa pun menangkap Si Tikus dan hendak memakannya. Namun, Si Tikus segera menangis sambil memohon-mohon agar Si Singa memaafkannya.

Si Singa pun berbesar hati untuk memaafkan dan melepas Si Tikus. Sambil sedikit ketakutan, Si Tikus lantas berterima kasih dan berjanji bakal membalas kebaikan Si Singa suatu hari nanti.

Beberapa hari kemudian, Si Singa tertangkap jerat yang dipasang oleh para pemburu. Si Singa pun jadi terlalu kekhawatiran bakal dibunuh sambil menangis semalaman.

Mendengar tangis Si Singa, Si Tikus pun menghampiri. Ia menyaksikan Si Singa yang pasrah sudah diam di didalam jerat tak berdaya.

Teringat bakal kebaikan Si Singa, Si Tikus pun menggerogoti jaring tersebut hingga putus untuk mendukung melepaskannya. Singa pun terbebas. Sejak pas itu, Si Singa dan Si Tikus pun bersahabat.

Pesan ethical berasal dari cerita ini adalah agar Si Kecil tahu untuk tidak meremehkan kebaikan orang lain. Bahkan, sebagai manusia, kita tidak wajib sungkan untuk membalas kebaikan tersebut.

4. Dongeng Si Kancil dan Kawanan Buaya
Dongeng sebelum saat tidur ini menceritakan mengenai seekor Kancil yang dikenal sebagai binatang cerdik di sebuah hutan.

Suatu hari, Si Kancil mengidamkan menyebrangi sungai untuk melacak makanan di daratan sebelah. Namun, jembatan yang biasa dipakai untuk menyebrang pun rusak terkena badai yang berlangsung semalam. Kancil yang kebingungan pun tiba-tiba mempunyai ide.

Ia melacak Pak Buaya yang terkenal galak dan kejam. Dengan rasa takut, Si Kancil mendekati Pak Buaya. Tak disangka, Pak Buaya yang menyaksikan Kancil jadi menerkam kakinya

Kancil berteriak kaget dan memohon untuk tidak memakannya sekarang.

Si Buaya berhenti menggigit Si Kancil dan berkata, “Kenapa memangnya? Aku terlalu lapar dan kamu muncul terlalu enak.”

Kancil lantas memohon untuk memberinya pas beberapa jam untuk menggendutkan tubuh terlebih dahulu agar daging yang bisa dimakan menjadi lebih banyak dan Pak Buaya bisa lebih bahagia memakannya.

“Tidak, kamu pasti sudi menipuku dan melarikan diri,” tolak Pak Buaya.

“Aku berjanji, Pak Buaya. Bapak bisa memanggil teman-teman yang lain untuk menyantapku nanti. Dengan tubuh yang makin besar, aku bisa dibagi-bagikan terhadap kawanan buaya lainnya. Namun, aku wajib melacak makanan di seberang gara-gara makanan di sini sudah terlalu sedikit. Aku tidak bisa menggendut disini. Ada berapa banyak rekan yang ayah punya?” bertanya Si Kancil.

“Banyak sekali” ujar Pak Buaya. “Kalau begitu, coba panggil semuanya dan minta mereka berjajar agar aku bisa menghitungnya. Jadi, aku bisa tahu bakal dibagi berapa badan ini sehabis gemuk nanti,” kata Si Kancil terhadap Pak Buaya.

Buaya pun menuruti Si Kancil dan memanggil semua temannya. Setelah semua berkumpul dan berjajar, Si Kancil pun menaiki punggung kawanan buaya-buaya itu satu persatu sambil menghitungnya.

Kancil konsisten menaiki buaya hingga ke seberang sungai, dan berlari secepat mungkin untuk hindari kawanan buaya tersebut sebelum saat ia menjadi santapan. Kawanan buaya itu pun jadi terlalu bodoh dan tahu bahwa mereka cuma ditipu oleh Si Kancil. Akhirnya Si Kancil pun sukses menyeberang dan tidak menjadi santapan buaya-buaya itu.

5. Dongeng Putri Berambut Merah dan Burung Berwarna Emas
Dongeng sebelum saat tidur ini menceritakan seorang princess atau putri cantik yang tinggal di sebuah kerajaan. Putri tersebut mempunyai rambut merah panjang dan terlalu menyukai mawar. Semua orang pun memanggilnya dengan nama Putri Bunga Mawar.

Setiap malam, Putri Bunga Mawar pergi ke balkon. Ia bertepuk tangan dan tak lama seekor burung emas tiba-tiba singgah dan hinggap di bahunya. Seketika, rambut Si Putri pun jadi bersinar dengan sinar merah cemerlang.

Ketika burung tersebut jadi melantunkan sebuah lagu, Putri Bunga Mawar pun ikut bernyanyi. Suara indahnya membawa dampak semua orang di kerajaan tertidur dan bermimpi indah.

Hingga suatu hari, suatu hal yang mengerikan terjadi. Seorang penyihir singgah dan mengutuknya. “Abrakadabra, simsalabim, semoga warna mawar redup!” kata penyihir itu. Rambut Putri Bunga Mawar pun segera berubah menjadi hitam.

Malam itu, Putri Bunga Mawar ulang muncul di balkon dan bertepuk tangan. Tetapi saat burung emas itu muncul, rambutnya bersinar hitam bukannya merah. Putri Bunga Mawar pun ulang menyanyikan lagu pengantar tidur. Saat semua orang di kerajaan tertidur, mereka jadi bermimpi buruk.

===================

Dongeng Anak Sebelum Tidur Asal Usul Kupu-kupu, Cerita Fabel berasal dari Cina

Inilah dongeng berjudul Asal Usul Kupu-kupu cerita rakyat Cina, sesuai dibacakan untuk anak sebelum saat tidur.

Dahulu, ada seorang menteri di istana kaisar. la sudah lama mengabdi kepada kaisar.

Namun, kompetisi dengan menteri-menteri Iainnya membuatnya Ietih dan bosan.

Suatu hari, sang menteri minta diantar ke puncak bukit dengan masih kenakan pakaian kebesarannya yang indah dan berwarna-warni.

Sesampainya di sebuah padang rumput, menteri menyuruh pembantunya pulang dan menjemputnya sore hari.

Menteri duduk di sebuah bebatuan yang hangat.

Wajahnya murung sekali.

la mengikuti rumput-rumput yang melambai-lambai ditiup angin.

Ada termasuk Iebah yang terbang menari di antara bunga-bunga.

Sesekali, Iebah itu hinggap dan menari di pakaian kebesaran menteri yang berwarnawarni.

“Kalian pasti berpikir bajuku ini bunga ya,” pikir menteri sambil tersenyum.

Menteri lantas mengeluarkan pisaunya dan merobek bajunya.

la melemparkan robekan bajunya itu ke atas dan berkata, “Silakan kau nikmati, Iebah yang lapar!”

Tapi kemudian, menteri terperanjat menyaksikan robekan bajunya berubah menjadi serangga cantik yang bisa terbang.

Serangga itu hinggap berasal dari satu bunga ke bunga Iainnya.

“Apakah aku bermimpi?” kata menteri.

la merobek ulang bajunya dan melemparkan ke udara.

Menteri tertawa gembira menyaksikan binatang itu.

Wajahnya muncul bahagia sekali.

Saat pembantunya singgah sore hari, mereka kaget menyaksikan pakaian menteri sudah sobek-sobek.

Mereka termasuk menyaksikan serangga cantik yang terbang di sekeliling menteri.

Menteri membungkukkan badannya ke arah serangga cantik itu dan pulang dengan pembantunya.

Kini, ia sudah fresh kembali. Lelahnya sudah hilang.

Serangga cantik yang bisa terbang itu kini disebut dengan nama kupu-kupu. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *